Aziz, Pengusaha muda, sahabat sekaligus guru Pak Lurah dari Jogja
Misalkan sukses (atau apapun namanya) itu sebuah gunung, semakin tinggi dan lebat hutan untuk didaki, semakin indah pemandangan yang bisa dinikmati.
Nah kalo saya ga pernah naik gunung, bodoh banget saya kalo mau langsung masuk tu hutan buat naik gunung, mending saya cari pemandu atau teman yang sudahh pernah naik gunung itu…
1. Seminar/workshop/buku dll itu pemandu, mereka sudah pernah naik itu gunung, mereka sudah babat alas, kita tinggal ikut jalan setapak yang mereka buka..
2. Beda gunung, beda pula jalan/cara mendaki, bahkan di gunung yang sama bisa beda jalur juga, jadi butuh pemandu (mentor/coach) yang beragam juga
3. Saya orang bodoh, impian saya menunggu, ortu saya menunggu untuk saya berangkatkan haji, untuk saya belikan mobil, untuk mengurus hari tuanya kelak. Istri saya juga menunggu, adik-adik saya, keluarga saya, dan orang-orang yang saya cintai menunggu untuk segera saya bahagiakan. Saya ga mau menghabiskan banyak waktu untuk harus babat alas sendiri, jatuh ke jurang, berhadapan dengan hewan buas, dll. Saya butuh waktu secepat mungkin untuk sampai di puncak…
4. Seluruh pendaki tahu untuk mencapai puncak yang diperlukan hanya harus terus berjalan (fokus dan konsisten) kita pasti sampai puncak, kalo gunung itu gundul ga ada hutan, jurang, lobang, hewan, dll. Karena penghambat terbesarnya adalah jalur yang salah, lubang, jurang, hewan buas, cuaca, dll.
Makanya setiap kali saya ketemu mentor/guru saya, pertanyaan utama yang selalu ingin saya ketahui adalah bukan hanya cara mereka sukses, tetapi kegagalan apa aja yang pernah mereka alami, kenapa dan bagaimana mereka bisa bangkit?
Karena saya ingin tahu dimana jalur yang salah, dimana letak lubang dan jurang, dimana letak hewan buas dan gimana menghadapi mereka, tumbuhan beracun itu apa saja, dan bagaimana menghadapi cuaca yang buruk. Saya ingin mengetahui itu agar saya gak mengulangi kesalahan yang mereka lakukan. Harapannya, saya bisa jauh lebih cepat sampai ke puncak…
Sekali lagi, anda mau buka usaha, baik itu usaha modal kecil, usaha modal besar, bahkan tanpa modal, HARUS NGERTI ILMU nya, karena segala sesuatu itu ada ilmunya !
5. Mungkin menghabiskan waktu 5-6 jam untuk mengasah sebuah gergaji, tapi hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk menggunakannya memotong sebuah pohon…
6. Pengalaman adalah guru terbaik, tapi pengalaman orang lain adalah buku terbaik buat saya…
7. Pangkas waktu kita, percepat waktu kita dengan membayar pemandu, membeli peta, dan tanya kepada orang jika tersesat. Bukan sok pintar, merasa pandai, dan merasa paling benar. Karena pandangan kita terbatas, pengetahuan kita terbatas, kemampuan kita terbatas dan informasi kita juga terbatas.
Positif thinking/percaya diri dan ”terlalu percaya diri“ memang tipis bedanya tapi efek dan hasilnya jauh berbeda…
Selalu buka telinga dan pikiran kita. Selalu investasi untuk sebuah ILMU. Terus belajar dari siapapun, kapanpun, dimanapun, dan dari apapun…
Semoga Allah menjadikan kita hambaNya yang mau terus untuk mencari ilmu, menjadi manusia yang berilmu dan juga mensyukuri ilmu…
Seperti yang ditulis Muhammad Nur Aziz Hanafi di facebooknya, seorang pengusaha muda yang brillian, kawan sekarib pak lurah sekaligus guru bagi saya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan